Thursday, December 27, 2012

Solusi dariku

Mengarungi derasnya terpaan hujan, dikelilingi lautan beton ibukota dan di temani ribuan kuda besi serta dikepung lautan air keruh. Kawasan kalibata kemang bawah benar-benar seperti laut, berlimpah dan kaya akan air, tapi jangan harap kita bisa menemukan air yang jernih dan langsung bisa diminum.
Coba air banjir itu bisa ku sulap jadi air minum, pasti banjirnya sudah habis  diminum orang se DKI. Memang air bersih bagaikan barang langka. Ibarat kata kalau saya mau mencangkul tanah pakai excavatorpun enggak bakalan bisa dapat air yang sangat berharga itu. Kalaupun dapat air, pasti ujung-ujungnya keruh dan berwarna coklat terus berbau selokan, enggak banget kan?
Padahal, air adalah kebutuhan pokok sekelas beras dan pakaian. Coba bayangin, punya beras terus mau masak nasi tapi kalian cuma punya air keruh, bisa-bisa nasi yang lu hasilkan berasa lumpur. Air memang sangat penting buat manusia terutamana buat urusan tenggorokan alias minum.
Kalau bicara masalah air minum memang tidak bisa lepas dari kondisi sumbernya. Kalau sumber air minum sudah rusak, ya jadinya seperti jakarta yang sekarang ini kita kenal. Pelu kalian tahu, Jakarta menggantungkan diri pada Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak yang ada dijawa barat sebagai sumber air yang sangat vital, padahal gunung ini hanya menyediakan sumber air tanah saja dan memprihatikanya lagi sumber air ini berubah jadi kebun sayur alias pohon-pohonya udah pada digunduli, alhasil jika musim hujan tiba, air tidak bisa tertampung secara sempurna dan mengalir deras ke ibukota berbentuk air bah. Padahal 53% warga ibukota menggantungkan diri pada sumber air tanah yang harusnya bisa ditampung oleh kedua gunung tadi, jika kondisi seperti sekarang ini terus berlanjut tentu sangat mungkin bila warga ibukota akan mengalami kekurangan sumber air minum pada beberapa tahun kedepan. Sementara 47% sisanya beralih pada air keran yang belum tentu layak kalau disebut air bersih.  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) , yang memantau titik air dangkal mengambil kesimpulan hanya di Jakarta Selatan, Timur, sebagian pusat dan barat saja yang tidak mengalami pencemaran air. Kalau menilik ke sungai-sungai yang ada diIbukota BPLHD menyimpulkan kalau 70% sungai di Jakarta tercemar limbah domestik berupa sampah dan air limbah dari rumah – rumah penduduk. Sungai ciliwung saja memuat 600 ton sampah per hari, coba bayangkan kondisi Jakarta yang memiliki 13 sungai.
tak heran jika 47% warga ibukota memilih air keran setelah melihat kondisi ini, walaupun kondisi klasik seperti air macet dan air tidak layak minum sudah menjadi masalah sehari – hari yang harus dihadapi oleh pengguna air keran. Walaupun banyak terobosan dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah  untuk menghemat dan mengefektifkan penggunaan air keran. Seperti yang dilakukan oleh PAM selaku penyedia air keran terbesar di jakarta, memberikan terobosan teknologi baru yakni 70% air keran PAM akan langsung dapat kita minum pada tahun 2012 tapi 4 hari lagi kita akan masuk tahun 2013, apakah mungkin 3-4 hari lagi PAM akan mewujudkan impian itu. Sebenarnya teknologi ini sudah bisa kita temukan pada product uniliver pure it, pure it bisa mengubah air keran menjadi air minum, pureit mempunyai teknologi germkill processor yang merupakan inti dari product ini. Tahap – tahap yang pure it lakukan untuk menjernihkan air keran konsumenya adalah seperti ilustrasi gambar berikut :

kelebihanya kita tidak perlu lagi menggunakan gas ataupun listrik untuk menghasikan air minum yang bersumber dari air keran. Kapasitas yang disediakanpun lumayan besar sekitar 9 liter, keuntungan lainya adalah product ini menjamin air minum yang dihasilkan terhindar dari bakteri, virus dan parasit. Namun germkill processor sebagai inti dari pure it punya waktu pensiun yakni sekitar 3 tahun dari masa pengepakan, tapi menurut saya waktu tiga tahun adalah waktu yang lama untuk product pureit yang bisa dibilang terjangkau harganya.
Sebenarnya solusi yang ampuh ada dikita sendiri, beberapa waktu lalu tepatnya 23 Desember 2012 saya bersama ribuan orang yang merayakan salah satu perusahaan BUMN melakukan penanaman pohon secara bersama-sama, terlintas sekilas sejenak dalam pikiranku “Andai semua orang bisa melakukan ini”. Tentu tidak akan ada lagi saudara saya yang kehausan.




Wednesday, December 05, 2012

Ketika Gua Naek Angkot bro!


Hay, bro. Gimana kabar? Kabar bagaimana?
Sobat JUJU. Sekarang jam tangan gua udah nunjukin pukul 6.26 WIB, dan Gua udah ada dikampus Poltek UI (Atau lebih terkenalnya PNJ : wkwkwkw). Oke brow, mumpung suasanan lagi sepi bin sunyi senyap dan berhubung juga gua lagi sendiri, gua pengen bercerita dikit tentang pengalaman gua naek angkot [RESPONE] : “SEMUA ORANG PERNAH NAEK ANGKOT KALI KIS, KECUALI SADDAM HUSAIN and ROMA IRAMA TERUS NGAPAEN ELU CERITA-CERITA LAGI”. [GUA] : “Lo kok bisa(confuse)?? ehmm terserah gua dong :P ”
[RESPONE] : YA IYALAH, COBA LU BAYANGIN MASA SADDAM HUSAIN KALO MAU NYERANG AMERIKA KUDU NUNGGUIN ANAGKOT DULU, ENGGAK BANGET KAN, TINGGAL PAKE AJA TANKNYA YA GAK?? “
[GUA]: Lumayan Masuk akalah.
next read