Sunday, May 27, 2012

Demi Nasi Megono

Tiap pagi, aku bangun tepat pukul 01.00, suara ayam peliharaanku biasanya menjadi alarm alam yang Allah berikan kepadaku. Gelap  biasanya menjadi awal permulaanku mengawali perjuanganku untuk mendapatkan segunung rejeki yang tuhanku berikan. Sepi dan sunyi seolah terpecah ketika lesung tuaku mulai ku gunakan untuk menumbuk beras yang sudah aku siapkan tadi siang. Tidak itu saja selesai itu aku langsung kembali menyiapkan beras yang akan aku sulap menjadi nasi, emmmm yang jumlahnya lumayan banyak, bukan dengan tongkat sihir aku menyulapnya tapi dengan tungku yang berusia 30tahunanlah sering menemaniku merubah beras menjadi nasi yang siap untuk disajikan.
Bubur, Megono, Bumbu, Sayur tidak luput dari daftar menu yang akan aku buat pagi ini.
Suara adzan pertama adalah tanda kalau nasi & megono harus sudah siap, maklum rumah tuaku tidak dilengkapi dengan fasilitas jam yang berfungsi dengan baik.”kres, kres, kres” begitu suara irisan bumbu yang aku potong tiap paginya, Kol, Bayam, cabai, bawang dan kawan-kawanya menjadi temanku ketika adzan subuh akan menjelang.
          “Allahuakbaru, Allahuakbaru…..”
          Itu berarti tanda selesainya perjuangku ny. SUPI untuk menyajikan makanan yang aku jual dengan harga yang tidak seberapa        :
          Nasi Megono                  : Rp. 1000,-
          Nasi Bumbu                  : Rp. 1000,-
          Bubur Lodeh                  : Rp. 500,-
          Bubur kinco                  : Rp. 500,-
Alamat Dk. Legok Alit Rt 04/01, Ds. Larikan Kec. Doro, Kab. Pekalongan
Hp     : 085742178123.

“ra popo adol murah asal wargane dewe ora ngelihen, itung amal lan amor wong liyo”

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Thanks All Buat Komentar Kalian. No Spam, No Sara, No etc.
"Best Moment, Best Blogging, Best actualities"
Blog Ini Dofollow, Jadi bijaklah dalam berkomentar

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home