"Mengejar" (Tulisan Waktu SMA)
XII IPA 1 |
Mungkin wajah itu tak jauh berbeda dengan wajahnya 5 tahun yang lalu, begitu pula sifat egois dan keras kepalanya yang tak berubah mungkin malah bertambah beberapa persen.
kening kepalaku mulai mengkerut ketika mengingat kenangan 5 th lalu itu. semua memang berawal manis ketika dia nyatakan cinta pertamanya kepadaku, cinta monyet dan cinta pertamanya.
_______
pagi itu memang terasa berbeda dengan hari-hari biasa. angin terasa lebih lembut membelai kulit tubuhku, aku tetap berangkat seperti biasa meniti ilmu di SMP kr.anyar guna masa depan yang lebih baik.
"koe sekolahe adoh temen kes, desone dewe be ono SMP"
sering aku dihujani pertanyaan itu waktu kelas 1 smp. sekarang sedah kelas 2,jadi sedikit berkurang pertanyaan yang tak ingin kudengar itu, paling beberapa orang yang belum pernah melihat aku berangkat atau pulang sekolah yang memberi pertanyaan itu.
kening kepalaku mulai mengkerut ketika mengingat kenangan 5 th lalu itu. semua memang berawal manis ketika dia nyatakan cinta pertamanya kepadaku, cinta monyet dan cinta pertamanya.
_______
pagi itu memang terasa berbeda dengan hari-hari biasa. angin terasa lebih lembut membelai kulit tubuhku, aku tetap berangkat seperti biasa meniti ilmu di SMP kr.anyar guna masa depan yang lebih baik.
"koe sekolahe adoh temen kes, desone dewe be ono SMP"
sering aku dihujani pertanyaan itu waktu kelas 1 smp. sekarang sedah kelas 2,jadi sedikit berkurang pertanyaan yang tak ingin kudengar itu, paling beberapa orang yang belum pernah melihat aku berangkat atau pulang sekolah yang memberi pertanyaan itu.
Tangan masih aku simpan di jaket merah kesayanganku ini, merasakan dinginya udara yang menusuk sampai ketulang dan sendiku. "srek srek srek" beberapa langkah aku meninggalkan tukang ojeg dan bapak-bapak tadi, kepalaku seolah tak mau diam, menengok kekanan kekiri dengan seksama.
tak terkecuali keatas yang terlihat 2 buah durian mengantung seolah hendak menimpa diriku.
"ngeeerrrrrrrr! tinn.." suara motor lalu lalang digang tempatku akan menyebrang"
"gang iki" hatiku bicara dengan sinis. masih kuingat secara detail gang yang mempunya lebar 3 meter dengan aspal memberontak untuk melepaskan diri, dikanan dan kiri terdapat beberapa toko, kalau pagi seperti ini masih tutup. rumahnya kira-kira 400 m masuk kedalam gang. walaupun aku tak pernah sekalipun datang sebagai tamu tapi aku masih ingat betul detail rumah itu. kalau tidak ada renovasi total.
setiap aku lewat gang ini pasti teringat dan mencoba mengingat detail wajah yang begitu menakutkan bagiku.
...........
tak terkecuali keatas yang terlihat 2 buah durian mengantung seolah hendak menimpa diriku.
"ngeeerrrrrrrr! tinn.." suara motor lalu lalang digang tempatku akan menyebrang"
"gang iki" hatiku bicara dengan sinis. masih kuingat secara detail gang yang mempunya lebar 3 meter dengan aspal memberontak untuk melepaskan diri, dikanan dan kiri terdapat beberapa toko, kalau pagi seperti ini masih tutup. rumahnya kira-kira 400 m masuk kedalam gang. walaupun aku tak pernah sekalipun datang sebagai tamu tapi aku masih ingat betul detail rumah itu. kalau tidak ada renovasi total.
setiap aku lewat gang ini pasti teringat dan mencoba mengingat detail wajah yang begitu menakutkan bagiku.
...........
bapak2 yang duduk disampingku trus mendesak diriku agar mau membetulkan hp nexian keluaran barunya.
"ki kue tembe mau bengi tox rusake. mboan kowe biso"! paksa bapak tadi.
setelah 7 menit aku mengotak-atik hp itu,akhirnya saya menyerah dan bilang tak sanggup kepada bapak2 tadi.
"hp.ne bedo karo gokku ko pak" mencoba ak meyakinkan sambil kuserahkan hp itu.
"karanganyar-karanganyar"teriak kernet bus ini.
"kiri-kiri pak" aku menyaut.
sssssstttt,bus berhenti dan keluarlah aku bersama 1 adek kelasku yang bernama novi.
"ais"aku menjahili novi,sambil berjalan diatas trotoar yang dipenuhi tukang ojeg dan bapak-bapak yang asik menghisap cerutu Rp.1000,- mereka.
sebelah kiriku terlihat koramil kec. yang dicat baru dengan warna hijau yang khas dan dikanan sebrang jalan ada tugu yang menemaniku setiap aku berangkat dan pulang sekolah sejak aku smp dulu,
"howone atis temen si?"gumah hatiku,dngan tngan msuk kdalam jaket merah yg bnyk dtemui dipasar.
"srek-srek-srek"kuseret kakiku melewati tukng ojeg dan bapak2 td
"ki kue tembe mau bengi tox rusake. mboan kowe biso"! paksa bapak tadi.
setelah 7 menit aku mengotak-atik hp itu,akhirnya saya menyerah dan bilang tak sanggup kepada bapak2 tadi.
"hp.ne bedo karo gokku ko pak" mencoba ak meyakinkan sambil kuserahkan hp itu.
"karanganyar-karanganyar"teriak kernet bus ini.
"kiri-kiri pak" aku menyaut.
sssssstttt,bus berhenti dan keluarlah aku bersama 1 adek kelasku yang bernama novi.
"ais"aku menjahili novi,sambil berjalan diatas trotoar yang dipenuhi tukang ojeg dan bapak-bapak yang asik menghisap cerutu Rp.1000,- mereka.
sebelah kiriku terlihat koramil kec. yang dicat baru dengan warna hijau yang khas dan dikanan sebrang jalan ada tugu yang menemaniku setiap aku berangkat dan pulang sekolah sejak aku smp dulu,
"howone atis temen si?"gumah hatiku,dngan tngan msuk kdalam jaket merah yg bnyk dtemui dipasar.
"srek-srek-srek"kuseret kakiku melewati tukng ojeg dan bapak2 td
Disambut senyuman oleh seorang wanita paru baya yang terlihat membawa karung berisi sayuran yang diletakan disamping ia duduk.
aku hanya tersenyum, begitu yang emak ajarkan kepadaku ketika menyapa seseoarang. aku duduk 3 bangku dibelakang supir, bangku-bangku sudah pada usang seperti sudah tak layak lagi untuk dijadikan tempat duduk 4 penumpang yang naik bus pagi ini.
ditambah lagi kaca-kaca bus ini seperti habis digunakan untuk perang dijalur gaza, lantai yang kotor sepertinya juga menjadi hiasan bus keluaran 1970 ini.
"ssssttt" bus berhenti menaikan 1 penumpang lagi, dan duduk disamping ku.
"sekolah nang kajen po le"lelaki itu mengawali pembicaraan.
"mboten pak, ak sekolah nang smandung" jawabku sopan.
"ow, mbebekan po??" sambung dengan cepat.
"koe bocah sekolah kan kie, mestine pinter ra" puji bapak2 tdi. hatiku langsung berfikir 360 derajad "emang aku pinter yo?" dalam hatiku berperang memikirkan itu.
"koyo kie le, hpku kan rusak. tulung benekke" pinta bapak-bapak tadi.
dalam fikirku berkata . .
aku hanya tersenyum, begitu yang emak ajarkan kepadaku ketika menyapa seseoarang. aku duduk 3 bangku dibelakang supir, bangku-bangku sudah pada usang seperti sudah tak layak lagi untuk dijadikan tempat duduk 4 penumpang yang naik bus pagi ini.
ditambah lagi kaca-kaca bus ini seperti habis digunakan untuk perang dijalur gaza, lantai yang kotor sepertinya juga menjadi hiasan bus keluaran 1970 ini.
"ssssttt" bus berhenti menaikan 1 penumpang lagi, dan duduk disamping ku.
"sekolah nang kajen po le"lelaki itu mengawali pembicaraan.
"mboten pak, ak sekolah nang smandung" jawabku sopan.
"ow, mbebekan po??" sambung dengan cepat.
"koe bocah sekolah kan kie, mestine pinter ra" puji bapak2 tdi. hatiku langsung berfikir 360 derajad "emang aku pinter yo?" dalam hatiku berperang memikirkan itu.
"koyo kie le, hpku kan rusak. tulung benekke" pinta bapak-bapak tadi.
dalam fikirku berkata . .
Riuh suara jangkrik sepertinya tak mau berhenti untuk mengolol - olok diriku, namun aku tak peduli "lebih baik ak sibuk dengan buku kumpulan cerpen yang aku pinjam kamaren saja," begitu kata hatiku bicara. ingat tadi aku baru berpamitan dengan emak membuat hati menjadi lebih segar, yah walaupun dia enggak bales sms ku yang aku tunggu sehabis sahur. hamparan sawah membuat pandanganku jauh kedepan tiada yang menghalagi, terlihat mak indun yang menengok kekanan-kekiri entah apa yang ia cari.
"wah bus teko, piye kiye?"
bingung pikiranku, maklum jarak ku dengan sido kokok roda 4 besar itu masih 400 meter lagi.
"le, melu rag?. mplayu cepet"
"iyo" sambil lari bak dikejar anjing dalam film holiwud.
jauh dari sebelah utara terlihat angkutan yang siap menyalip bus itu bak pertandingan naskar.
dua pohon klesem seperti tahu bagaimana menyambut orang yang terburu-buru.
"sante le" ujar kernet yang terlihat ramah bagi benakku.
tanpa pikir panjang dan takut angkutan tadi menyelip bus ini,ak langsung naik dan disambut..
"wah bus teko, piye kiye?"
bingung pikiranku, maklum jarak ku dengan sido kokok roda 4 besar itu masih 400 meter lagi.
"le, melu rag?. mplayu cepet"
"iyo" sambil lari bak dikejar anjing dalam film holiwud.
jauh dari sebelah utara terlihat angkutan yang siap menyalip bus itu bak pertandingan naskar.
dua pohon klesem seperti tahu bagaimana menyambut orang yang terburu-buru.
"sante le" ujar kernet yang terlihat ramah bagi benakku.
tanpa pikir panjang dan takut angkutan tadi menyelip bus ini,ak langsung naik dan disambut..
Labels: my friends
0 Comments:
Post a Comment
Thanks All Buat Komentar Kalian. No Spam, No Sara, No etc.
"Best Moment, Best Blogging, Best actualities"
Blog Ini Dofollow, Jadi bijaklah dalam berkomentar
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home